Lompat ke isi utama

Berita

Dalam Bawaslu Membelajarkan, Bawaslu Sumsel Paparkan Strategi Pencegahan Berbasis Risiko

bawaslu membelajari

Dalam Bawaslu Membelajarkan, Bawaslu Sumsel Paparkan Strategi Pencegahan
Berbasis Risiko
Medan, 27 November 2025. 
Bawaslu Sumsel - Bawaslu Sumsel melalui Koordinator Divisi Sumber Daya
Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Ardiyanto, Koordinator Divisi Pencegahan,
Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Massuryati, dan Kepala Bagian Hukum,
Humas, Data dan Informasi Yuswari Kurniawan didaulat menjadi presenter dalam kegiatan
Bawaslu Membelajarkan yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI di Kota. Ketiga presenter dari Sumatra Selatan ini didampingi Lilis dan Mey sebagai staf dan operator. Medan, Kamis
(27/11/2025). Dalam kegiatan Bawaslu Membelajarkan tersebut, Bawaslu Sumsel mendapat
kepercayaan untuk memaparkan materi bertema strategi pencegahan berbasis risiko.
Dalam pemaparannya, Ardiyanto menyebutkan indikator dalam menyusun strategi berbasis
risiko agar berhasil. Pertama, memahami konsep dasar risiko dalam pemilu dengan baik dan
benar, kedua mengidentifikasi dan menganalisis jenis-jenis risiko pemilu, ketiga menerapkan
prinsip-prinsip pencegahan berbasis risiko, keempat merumuskan strategi pencegahan
risiko pemilu yang efektif, dan melakukan pemantauan dan tinjauan berjalan terhadap
strategi pencegahan.
“Strategi pencegahan risiko pemilu dianggap sebagai pendekatan proaktif yang digunakan
dalam mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola potensi risiko yang mengganggu
integritas, transparansi dan keadilan dalam proses penyelenggaraan seluruh tahapan
pemilihan umum. Strategi pencegahan risiko pemilu membutuhkan tindakan antisipatif untuk
mencegah masalah sebelum terjadi,” ucap Ardiyanto.

bawaslu membelajar


Sementara itu, Massuryati menyebutkan empat tahap utama pelaksanaan strategi
pencegahan berbasis risiko. “Pertama mengidentifikasi risiko, kedua menganalisis risiko,
ketiga evaluasi risiko, dan keempat pengendalian risiko,” kata Massuryati.
“Adapun alat dan teknik praktis pengawasan berbasis risiko yaitu peta kerawanan, analisa
isu strategis, matriks kerawanan, dan indeks kerawanan pemilu Bawaslu,” ucap Massuryati.
Terakhir, dalam pemantauan dan tinjauan secara berkala dilakukan karena untuk
memastikan apakah strategi pencegahan tetap relevan dan efektif. “Pemantauan berfungsi
sebagai radar untuk mendeteksi risiko, sedangkan tinjauan secara berkala merupakan
sebuah tindakan berulang untuk memperbaiki strategi pencegahan agar selalu sesuai
dengan perkembangan situasi terkini,” ucap Massuryati.